Pande Villas SPA & Restaurant

Kamar yang luas tentang 150sqm berdiri di atas tanah 3600sqm yang mungkin Anda menikmati villa pribadi Anda yang dilengkapi dengan 6,5 x 3,5 m cocok untuk paket bulan madu dengan kolam renang pribadi, dan Satuan Villas disediakan Kitchen set, semua layanan yang disediakan di villa, staf yang ramah dan layanan terbaik akan diberikan untuk semua tamu.



Pande Villas SPA & Restaurant



Di-Villas Layanan:
  • Gratis harian dasar Shuttle drop pada jadwal shuttle dan ketersediaan untuk Canggu, Pura Tanah Lot, Lapangan golf, Seminyak, Legian dan Kuta
  • Desa (opsional dikenakan biaya)
  • Bersepeda (opsional dikenakan biaya)
  • Gratis Harian Pagi Jogging
  • Bali Cooking Experience (opsional dikenakan biaya)
  • Barbeque Dinner (opsional dikenakan biaya)
  • Makan malam cahaya lilin (opsional dikenakan biaya)
  • Tour di Bali (opsional dikenakan biaya)

Fasilitas Villa:
  • King size Bed
  • Private Pool
  • Panjang Chair
  • Swasta ruang makan dengan nyaman meja & kursi
  • telepon Kondisi Air
  • IDD
  • Akses internet Wi-Fi
  • televisi layar datar dengan saluran satelit
  • Mini bar
  • Electronic Safe Deposit Box
  • Tea & Coffee membuat fasilitas
  • Sandal
  • jubah
  • fasilitas kamar mandi
  • laundry Bag
  • Adapter
  • alat memasak dapur dan.

SPA:
Anda dapat menikmati Spa di Villa dengan pilihan perawatan menampilkan minyak alami dengan campuran dan eksotis dari parfum.

bumbu dan rempah-rempah Indonesia menambah sifat tradisional yang kaya perawatan kami total kesejahteraan dan terapis terlatih kami akan mengambil kesenangan dalam menjelaskan setiap langkah dari perawatan.

Restaurant:
Restaurant adalah tempat yang sangat baik untuk menikmati makanan dengan teman dan keluarga. canggih makan malam dengan keluarga malam romantis dengan irama ombak dan angin ...

Interior restoran dirancang dengan gaya modern dan unik. Tampilkan dapur akan mengungkapkan beberapa rahasia dari kepala koki yang akan mengejutkan Anda dengan ide-ide asli. Restoran ini adalah tempat untuk semua orang yang mencari masakan yang luar biasa dan kami menyediakan berbagai makanan dan minuman.


Pesona Bali Dalam Lukisan

Kedamaian dan ketenangan. Dua kata tersebut mampu menggambarkan situasi di masa lalu, ketika manusia tidak sesibuk sekarang. Masa lalu juga menyajikan kesederhanaan. Sedangkan pada masa kini, semua seakan berjalan sangat cepat.

Perupa Huang Fong mengajak mengintip masa lalu, kedamaian dan ketenangannya. Pada karyanya berjudul Angon Bebek (cat air di atas kanvas, 80 cm x 100 cm, 2013), seorang perempuan bertelanjang dada berdiri menggiring puluhan bebek. Penampilan sang perempuan menggambarkan Bali di masa lalu. Dengan pemilihan warna sederhana, kesan klasik semakin terasa kental.



“Saya mengenal masa lalu itu dari sisi ketenangan dan kedamaiannya. Kalau sekarang itu orang-orang sepertinya sibuk sekali, mau ngobrol atau ketemu saja susah,” ungkapnya.

Kedamaian dan ketenangan pun tergambar dalam karya berjudul Panen (cat air di atas kanvas, 80 cm x 100 cm, 2010). Para perempuan Bali pada lukisan tersebut memang nampak sibuk, sibuk memanen padi. Namun, sisi kedamaian dan ketenangan tetap terlihat, yaitu mereka juga melakukan aktivitas sembahyang. Sembahyang untuk mengucapkan terima kasih kepada Dewi Sri.

Biasanya, para perupa menggunakan cat air untuk melukis di atas kertas. Kali ini, dia menampilkan sesuatu yang berbeda. Kedua lukisan tersebut mengaplikasikan cat air di atas kanvas. Menurutnya, untuk melakukan hal tersebut penuh tantangan.

Saat melukis, dia harus teliti, tepat sesuai sketsa, tidak boleh ada kesalahan. Karena jika salah sedikit saja, tidak bisa dirubah kembali. Berbeda dengan cat minyak misalnya, yang apabila pelukisnya melakukan kesalahan maka masih bisa ditumpangi.

Kedua lukisan tersebut terpajang dalam Pameran Sanggar Kambodja 2016 yang diadakan di Balai Budaya, Jakarta, belum lama ini.

Suasana Bali masa lalu juga tergambar pada lukisan Pasar (oil on canvas, 110 cm x 90 cm, 2016) karya Adi Sutarmo. Dalam lukisan realis itu terlihat para pedagang yang bercakap-cakap dengan pembeli, orang-orang yang membawa barang-barang di atas kepalanya, hingga pedagang yang duduk diam menanti pembeli. Barang-barang dagangan seperti ikan dan buah-buahan tertata dalam aneka rupa keranjang.

Lukisan hanya terdiri dari dua warna yaitu coklat dan putih. Warna coklat memperkuat kesan klasik pada lukisan tersebut. Sedangkan warna putih untuk memberi unsur sinar pada lukisan.

Kesan klasik juga terlihat pada pakaian para pedagang dan pembeli. Perempuan-perempuan dalam lukisan menggunakan kain dan kebaya. Namun, ada pula sosok yang menggunakan baju bertuliskan Bali.

Bagi Adi, melukis realis hanya menggunakan dua jenis warna mungkin saja terlihat mudah, tetapi pada dasarnya tidak. Karena pada lukisan realis, warna dan sinar menjadi unsur penting yang menghidupkan lukisan.

Agar lukisannya tetap hidup, dia pun memperkuat dari sisi anatomi. Hasilnya, dia melukiskan suasana pasar di desa-desa di Bali pada era 1970-an yang masih terekam jelas di otaknya ke atas kanvas.

Tak cuma soal masa lalu, dia juga menyajikan keindahan dalam karya berjudul Anggrek (oil on canvas, 100 cm x 100 cm, 2013). Sekumpulan anggrek mekar berwarna keunguan, berdempetan di sebuah batang pohon. Cat pada bagian batang pohon terlihat timbul, sehingga membuatnya terlihat sangat nyata.

“Saya suka keindahan,” katanya.

Menilik karya lainnya, lagi-lagi soal Bali. Kali ini pada lukisan Anak Tenganan (mixed media on canvas, 100 cm x 245 cm, 2016). Beberapa anak perempuan duduk berjajar, mereka mengenakan kemben khas Bali serta hiasan bunga di rambut mereka yang tergelung dengan rapi. Mereka nampak polos dan ceria.

Pelukisnya adalah S. Yadi K, pria yang sudah total melukis sejak 1980-an. Dia terinspirasi dari Desa Tenganan di Bali, yang merupakan desa tertua. “Kebetulan saya mengalami tinggal di Bali sejak muda hingga sekarang,” katanya.

Dia mencoba menangkap kelucuan anak-anak desa tersebut. Dia lalu melukiskannya di atas kanvas dengan teknik mixed media. Prosesnya mulai dari pewarnaan dengan pastel hingga lukisan sempurna, kemudian diberi air hingga mengering. Proses berlanjut, dengan cara memberi sentuhan dengan cat akrilik, dan bila perlu maka ditambah pula dengan cat minyak.

Sebelum menonjolkan teknik mixed media sebagai jati dirinya, dia pun pernah melukis dengan cat minyak saja, cat air saja, atau pastel saja. Pada 1989, dia menemukan teknik mixed media dan mengaplikasikannya hingga saat ini.

Lukisan-lukisan tersebut hanyalah segelitir karya dari Sanggar Kambodja. Dalam buku Panorama Sanggar Kambodja, Agus Dermawan T mengungkapkan Sanggar Kambodja berdiri pada 1984. Menurutnya, sebuah sanggar berhasil mengarungi kehidupan selama lebih dari dua dekade dengan berbagai aktivitas, adalah reputasi tersendiri.

“Apalagi di Indonesia, yang selalu mencatatkan kehidupan sanggar dengan umur yang serba pendek,” tulisnya.

Masih dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa Sanggar Kambodja tercatat sebagai institusi yang selalu mencatat sukses komersial yang fenomenal dalam setiap pamerannya.

Bagaimana, setelah membaca informasi ini apakah kalian jadi tertarik untuk datang ke Bali ? ayo mulai hunting paket tahun baru ke Bali yang cocok untuk anda.

Telaga Biru Jami

Bagi traveler yang pulang kampung ke Jambi, bisa menjelajah Kabupaten Merangin saat libur Lebaran kali ini. Ada Telaga Biru yang segar dan pemandangannya indah!

Berbicara tentang potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Merangin, Jambi, memang tidak pernah membosankan. Karena selalu ada potensi wisata baru yang menarik untuk diperbincangkan.

Mulai dari gunung, danau, sungai, air terjun, perkebunan holtikultura, dan masih banyak lagi. Telaga Biru adalah salah satu di antaranya. Yaitu sebuah telaga dengan air berwarna biru yang elok nan menawan yang terletak ditengah lebatnya rimba bukit Sedingin di ketinggian 2033 mdpl, Kabupaten Merangin.

Selintas Telaga Biru mirip dengan Danau Kaco yang ada di Kerinci. Perbedaanya hanya terletak pada sumber air. Karena sumber air di Telaga Biru berasal dari bawah tanah sedangkan sumber air Danau Kaco terletak pada aliran sungai kecil yang langsung menuju ke danau.

Telaga Biru memiliki diameter kurang lebih 20 meter dan kedalaman yang hingga kini masih menjadi misteri bagi para peneliti. Selain itu, di sekitar Telaga Biru juga terdapat beberapa air terjun yang siap menghipnotis setiap pasang mata yang memandangnya.

Untuk menuju telaga tersebut kita akan melewati perkampungan - perkampungan khas pengunungan dan diteruskan menuju Desa Tanjung Alam yang indah. Kemudian lanjut dengan melewati sawah dan perkebunan kopi milik warga.

Kondisi jalan untuk menuju telaga pun cukup sulit karena jalannya masih tanah sehingga motor trail yang cocok untuk melintasinya. Waktu ke sana kami tidak memakai motor trail jadi cukup sulit untuk melewati jalannya. Sekali-kali kami pun terpeleset akibat licinnya jalan.

Motor pun kami titip di ladang warga karena batas kita untuk menggunakan motor tidak memungkinkan lagi melihat kondisi jalan yang terjal yang harus kita lalui. Selanjutnya dengan berjalan kaki mendaki Bukit Sedingin cukup menguras tenaga. Udara khas pengunungan pun tercium jelas.

Setelah kurang lebih 3 jam berjalan kaki kami pun tiba di Telaga Biru. Semua usaha untuk sampai ke telaga pun terbayar sudah dengan keindahan dan keunikan Telaga Biru. Di Telaga pengunjung dapat mencoba berenang dengan suhu air yang sangat dingin dan menikmati pemandangan yang indah.

"Insya Allah selesai Lebaran ini kami masyarakat Tj Alam akan bergotong royong untuk memperbaiki jalan menuju ke sana (telaga biru), karena masih banyak semak belukar," tutur Sahreza Pahlepi selaku Kades yang terpilih.

Untuk saat ini jalan menuju desa dalam proses pengerasan. Jadi dengan bagusnya jalan menuju desa akan menunjang peningkatan pengunjung yang berdatangan.

"Tidak hanya itu, akan dibuat juga homestay untuk pengunjung dan pembentukan kelompok sadar wisata, dalan hal ini kawan-kawan dari Perkumpulan Bumi Merangin siap membantu proses publikasi dan proses pembentukan kelompok sadar wisata," tutur Deri selaku Ketua Perkumpulan Bumi Merangin.

Telaga Biru memiliki daya terik tersendiri. Airnya yang berwarna biru, suhu air yang sangat dingin melebihi suhu air kulkas dan di ketinggian 2.033 mdpl. Di sana juga terdapat beberapa air terjun di sekitar Telaga Biru.

Masyarkat desa Tj.Alam sangat mendukung sekali dan antusias jika Potensi di Desa mereka dapat terpulibikasi dan diketahui publik.
 
Copyright © Mata Pancing Live dan Seru - Blogger Theme by Parahita Tour & Bali Tour - Sponsored by Lombok Tour